Thursday, September 24, 2015

Part 3 - Sekolah bahasa di Jepang - Hari Pertama

Hari pertama di Tokyo.

Saya dapat kamar sangat dekat dari sekolah, gak sampai 5 menit jalan kaki. Beruntungnya lagi, kamar harusnya sharing berdua, tapi karena lagi gak ada murid lain, saya dikasih tinggal di kamar yg lumayan luas itu dengan harga 1 orang saja ^.^

Soal biaya kamar, di Tokyo itu paling mahal. Kurang lebih begini :

Sewa kamar 1 bulan
Kamar sharing berdua : 35,000 - 50,000 yen (4 - 6 juta rupiah)

Kamar single : 65,000 - 120,000 yen (7,5 - 14 juta rupiah)
* Bedanya yang murah tidak ada bathroom & kitchen dalam kamar, tapi sharing seperti tempat kos


Wah mahal juga ya. Dengan harga segitu jangan bayangin apartment seperti di jakarta yang ada 2 bedroom, living room, kitchen ya. Tapi cuma kamar 1 ruangan (studio) kecil O.O . Sempit buat ukuran orang Indonesia.

Biaya kamar di luar Tokyo seperti Osaka, Kyoto, atau kota kecil seperti daerah Shizuoka, Gunma, bisa lebih murah jauh, tidak sampai separuhnya.

Memang biaya hidup di Jepang tinggi, tapi tidak perlu khawatir, siswa boleh cari kerja parttime (dibantu sekolah). Kerja di restoran, toko atau pabrik, max seminggu 28 jam kerja, dengan gaji sekitar 100,000 yen sebulan..

Cukup untuk biaya hidup tiap bulan, jadi orangtua di Indonesia tidak perlu kirim uang lagi juga bisa.
Soal kerja parttime (baito), nanti dibahas di post lain ya

Tapi untuk semester pendek 3 bulan, tidak boleh kerja parttime ya. Hanya untuk sekolah 6 bulan ke atas
Kamar saya.. Maaf berantakan :D
Kamar saya di lantai 3 dari rumah besar, seperti kos2an di jakarta


Biar sempit tetep ada bathtub mini buat berendem air panas
Pemandangan sekitar rumah

Add caption
 Oke. Setelah rapi2 kamar, dan cobain tidur di futon (Set kasur Jepang). * Tetep enakan tidur di springbed :D   Saya keluar jalan2 lihat daerah sekitar. Sekolah juga baru mulai semingguan lagi, jadi bisa santai2 dulu adaptasi sama hidup baru di sini.

Ternyata sama persis seperti bayangan, jalan kaki di Tokyo itu enak banget. Trotoar luas dan rapi. Banyak minimarket (konbini) dan resto2 kecil. Siapin sepatu yang enak buat jalan kaki ya, saya akhirnya beli lagi sepatu olahraga yang bagus. Soalnya banyak banget jalan kaki, dan orang Jepang itu jalan sangat cepat.

Dimana-mana ada konbini (7-11, lawson, family mart dll), dan banyak jual bento yang napsuin, akhirnya saya beli satu nasi pakai kroket kentang (350 yen), minta panasin, makan di rumah. Ternyata... enak banget!

Hampir seminggu saya beli bento di konbini saking enaknya :D sampai akhirnya bosen.


 Jalan2 di daerah Nakano, dekat Shinjuku, semua serba rapi dan teratur. Sakura juga sudah mulai berkembang lho di akhir Maret ini.





Nah sekarang cobain makan di restoran, ketemu restoran soba ini yang banyak pilihan napsuin. Banyak restoran di Jepang sistem belinya pakai mesin tiket, jadi tinggal masukin uang ke mesin, lalu pilih tombol nomor makanan yang dipesan. Lalu tinggal serahin tiket ke pelayan di restoran. Simple banget gak perlu ngomong jepang pun gak masalah


Ramen pertama yg saya makan di Tokyo. Rasanya so-so lah, biasa aja :D






Harganya  gak terlalu mahal, sekitar 500 yen (hampir sama kayak ramen di jakarta)
Rasanya biasa aja sih. Masih enakan ikkousha dan ikkudo yg ada di Jakarta ^^

Belakangan baru saya tau tempat2 ramen yg enak disana, pasti ada antrian panjang.



Banyak anjing2 hachiko ini di jalan



Sekian jalan2 santai di hari pertama. Kesan pertama Tokyo itu rapi, nyaman buat jalan2, dan orangnya semua sibuk, jalannya semua super cepat, gak kayak saya orang indo yg jalan santai menikmati hidup

Lanjut ke post berikutnya ~

Kunjungi website Evergreen untuk informasi kursus bahasa Jepang di Jakarta, atau sekolah bahasa di Jepang








No comments:

Post a Comment